Mengenalmu, aku sudah tak ingat lagi kapan semua itu dimulai. Yang aku sadari namamu sudah ada di list YM maupun Facebook ku. Sempat aku bertanya, kenapa semuanya bisa terjadi? siapa sebenarnya kamu, seseorang yang begitu mistirius memasuki kehidupanku dan yang telah berhasil mengisi hampir sebagian ruang hatiku.
Saat pertama kali bertemu denganmu pun tak ada sesuatu yang istimewa. Biasa dan bahkan teramat biasa. Sampai suatu ketika kau kirimkan message di YM ku dan mengabarkan aku tentang sesuatu, saat itu baru aku bertanya siapa sebenarnya kamu. Pertemuan kedua pun terjadi dengan biasa, hanya komen pedas yang terlontar dengan entengnya dari bibirmu untuk seseorang yang tak pernah saling kenal dan itulah kenangan yang tersisa tapi sesuati yang semakin membuat aku penasaran siapa kamu?
Sejak pertemuan itupun, tak banyak kata yang terucap atau mungkin kamu yang memang sudah sengaja menjaga jarak dengan aku. Tapi semuanya berbeda dari yang aku rasakan, kamu bisa menaklukan separuh hatiku dan kamu bisa membuat aku bercerita tentang apapun yang aku rasakan, aku pikirkan, aku takutkan dan yang aku inginkan.
Kita saling mengenal hanya dengan bahasa tulisan, kita saling merasakan hanya dengan siratan kata yang tersampaikan. Aku tak pernah berani bertanya kenapa? bukan jarak yang memisahkan, bukan waktu yang jadi penghambatanya tapi karena kita. Kamu tak pernah memberikan aku kesempatan untuk itu. Untuk mengenalmu lebih dekat, untuk memahamimu apa adanya.
Sering aku katakan kekhawatiranku, sering aku keluhkan semuanya, tapi kamu hanya diam dan hanya diam. Diam yang sampai akhirnya membuat aku menyerah untuk kembali bertanya. Malam yang kita lewati bersama, meskipun hanya didepan komputer kita menghadirkan sosokmu yang sempurna. Tapi sering kita salah faham hanya dengan bahasan setara anak TK, kadang kita tidak mau saling tegur sapa layaknya anak balita hanya karena perbedaan makna kata.
Sampai suatu ketika aku bertanya, kenapa? kenapa? dan kenapa? dan jawaban yang kau berikan benar-benar jawaban yang tak bisa aku terima dengan logika.
Mungkin terlalu banyak perbedaan yang ada diantara kita. Kita seperti berada didunia yang benar-benar berbeda. Aku selalu berusaha untuk bisa menembus duniamu dengan segala cara yang aku punya tapi nyatanya aku tak pernah bisa. Mungkin saat semua tenaga yang aku punyai telah sirna, mungkin saat itulah kau akan merasakan betapa besar usaha yang aku punya. Dan aku hanya berharap, semoga waktu kita masih tersisa.
Special for My Secret admirer